Sunday, April 19, 2009

Bermunculan Ekses Psikologi dan Sosial Ekonomi Caleg Gagal




Ekses psychologis dari pemilu 2009, banyak caleg yang gagal mengalami ‘gangguan jiwa’ alias mengalami ‘mental disorder’, karena mereka kehilangan harta, harapan, dan harus menanggung malu, karena gagal terpilih menjadi anggota legislative. Bahkan, yang menyedihkan ada diantara caleg itu, yang melakukan bunuh diri, karena gagal terpilih.
Ekses Sosial dengan menurunnya status social ekonomi caleg gagal, yang jumlahnya mencapai 1.605.884 orang. Ekses ini menyisakan kesedihan, keterpurukan, dan bahkan kehilangan harapan masa depan. Melebihi bencana ‘tsunami’ yang terjadi di Aceh.

PERISTIWA PERISTIWA EKSES PSYCHOLOGIS DAN SOSIAL EKONOMI DARI PEMILU 2009
* Sedikitnya 13 orang calon legislatif di Cianjur diduga mengalami depresi dan sempat memeriksakan diri ke RSUD Cianjur.
* Seorang calon legislator daerah pemilihan Tangerang, di perumahan elit Alam Sutera Kunciran, stres dan marah-marah karena kalah dalam pemilu legislatif 9 April lalu.
* calon legislatif (caleg) yang tidak terpilih akan mengalami gangguan kejiwaan tampaknya mulai mendekati kenyataan. Akibat perolehan suara yang tidak sesuai harapan, seorang caleg di Cirebon, Jawa Barat, kini sering melamun dan mengurung diri. Nasib ini menimpa Iwan Setiawan, caleg Partai Patriot asal Kabupaten Kuningan.
* Di Kabupaten Garut, Jabar, ada indikasi kuat beberapa caleg mengalami stres berat. Bahkan, sempat terjadi dua caleg dari dua parpol berbeda marah besar sambil berteriak menghujat tim suksesnya.Hal itu terjadi setelah keduanya diindikasikan telah menebar uang sebelum pemungutan suara pada salah satu TPS di wilayah Kecamatan Wanaraja, Garut. Namun, setelah dilakukan penghitungan suara, hasil sementara menunjukkan keok atau kalah telak sehingga sempat ditenangkan sekaligus diamankan pada Polsek setempat.
* Sejumlah caleg untuk DPR dan DPRD Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mulai stres setelah mengetahui tidak terpilih. Padahal, puluhan bahkan ratusan juta rupiah sudah dikeluarkan untuk kegiatan sosialisasi maupun pengadaan atribut pada masa kampanye.
* Pasca pemilu jumlah pasien di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo Jawa Tengah meningkat hingga 100 persen. Sebagian pasien diantaranya adalah para caleg yang mulai mengeluh pusing karena stress serta mengalami despresi. Peningkatan jumlah pasien mulai dirasakan pengelola RSJD Solo sejak awal pekan ini. Jika biasanya dalam sehari, pihak rumah sakit paling banyak menerima pasieng kurang dari 100 orang, saat ini jumlahnya bisa mencapai lebih dari 200 orang.
* Anggota legislatif asal Sumedang, Jawa Barat Selasa (14/04/09) kemarin, dilarikan ke Rumah Sakit Perawatan Khusus Gangguan Jiwa. Pasalnya caleg tersebut menderita depresi setelah mengetahui hasil perolehan suaranya tidak sesuai yang diharapkan.Padahal dalam pencalonannya ia telah menghabiskan dana hingga 200 juta rupiah.
* Bulukumba - Salah seorang caleg Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) Andi Langade Karaeng Mappangille bersama tim suksesnya nekat melakukan penutupan jalan sepanjang 3 km. Tindakan tersebut diduga akibat perolehan suaranya yang tidak mencukupi menjadi caleg terpilih.
Informasi yang berhasil dikumpulkan, penutupan jalan tersebut berlangsung sejak Minggu (12/4) petang, sehingga membuat arus lalu lintas menjadi macet total karena sepanjang jalan 3 km itu dipalang dengan menggunakan sebatang pohon dan tumpukan batu.
Andi Langade yang diusung dari dapil II Kab Bulukumba, Sulsel, ini mengaku kecewa dengan warga Dusun Biloro, Kel Tanet, Kec Bulukumpa yang tidak banyak memilihnya.
* Di Ternate, Maluku Utara, seorang caleg meminta kembali televisi yang sudah disumbangkan ke warga. Ini dilakukan karena perolehan suara sang caleg sangat rendah. Kejadian ini terjadi di RT 02 Kelurahan Falawaja II, Kota Ternate Selatan.
Akibat ulah sang caleg, puluhan warga RT 02 Kelurahan Falawaja II marah. Mereka bahkan merusak kotak televisi. Mereka kemudian menyiram televisi dengan bensin dan membakar kotak ajaib itu. Tindakan warga ini dilakukan karena warga kecewa setelah caleg dari sebuah partai mengambil televisi milik warga yang ditempatkan di pangkalan ojek. Televisi tersebut diambil diam-diam pada malam hari.Sebelumnya, saat kampanye terbuka lalu caleg bernama Hartati memberikan televisi kepada warga dengan harapan mendapatkan suara maksimal. Namun, dalam pemilu 9 April lalu Hartati hanya mendapatkan tiga suara. Hartati sendiri membantah telah mengambil televisi tersebut. Ia menduga, televisi itu diambil para pendukungnya.

* Seorang caleg menarik kembali uang yang telah dibagikan kepada warga, sementara di Palembang, sang caleg gagal menarik kembali alat musik yang telah disumbangkan kepada warga.
Aksi menarik kembali uang sumbangan ini dilakukan tim sukses caleg Partai Golkar bernama Yuniar yang gagal memperoleh suara di kota Bogor. Uang sebesar 50 ribu rupiah yang dibagikan dalam bentuk buku tabungan ini semula diberikan kepada sekitar 200 warga Pasir Jaya, Kota Bogor. Penarikan dilakukan karena Yuniar hanya. memperoleh satu suara di kampung Pasir Jaya.
* Seorang calon anggota legislatif dari Partai Demokrat bernama Fathur Rachman menarik kembali alat kasidah yang pernah diberikan kepada warga karena dirinya gagal meraih suara yang diharapkan. Alat musik ini diberikan kepada kelompok kasidah Nurul Huda Sila Branti Sebrang Ulu Satu Palembang saat massa kampanye menjelang pemungutan suara.
Akibat penarikan kembali alat musik sumbangan ini kelompok kasidah inipun gagal mengikuti lomba di tingkat kecamatan. Di kampung Sela Branti, Fathur Rachman hanya memperoleh satu suara.
* Aksi memalukan juga menimpa seorang caleg dari Partai Demokrat. Caleg bernama Torihin ini diserbu ratusan warga dari sejumlah desa di Brebes. Warga mendatangi rumah sang caleg di Desa Ciasem Limbungan untuk menagih uang sebesar 10 ribu rupiah yang dijanjikan Torihin saat kampanye.
Warga mengaku kecewa karena sang caleg yang telah meraih suara banyak dan diperkirakan lolos menjadi anggota legislatif tidak segera memenuhi janjinya. Warga yang kesal sempat menyandera mobil sang caleg karena aksi mereka tidak mendapat tanggapan.
* Calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) ditemukan tewas di sebuah gubuk di tengah sawah. Jenazah caleg nomor urut 8 yang bernama Sri Hayati itu ditemukan sekitar pukul 08.00 di Desa Bangunjaya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, atau lebih kurang 7 kilometer dari rumah mertuanya. Diduga, korban meninggal karena bunuh diri.
* Ni Putu Lilik Heliawati (45), caleg nomor tiga Partai Hanura untuk DPRD Buleleng, meninggal dunia secara mendadak di rumahnya Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.
Musibah terjadi Kamis (9/4) malam sekitar pukul 23.30 Wita itu. Heliawati diduga meninggal akibat serangan jantung setelah menerima telepon dari tim suksesnya bahwa perolehan suara yang bersangkutan tidak memenuhi harapan.
Wanita asal Desa Bengkel, Busungbiu, itu mengembuskan napas dalam perawatan intensif di UGD RS Wijaya Kusuma, Seririt, Kabupaten Buleleng.
* Muhammad Iqbal (28), TS seorang Caleg yang kalah. Lelaki yang menetap di Jalan Eka Surya, Gang Pribadi, Kelurahan Gedung Johor, Medan Johor ini nekat gantung diri di kediamannya, kemarin (10/4). Info dihimpun POSMETRO MEDAN, Iqbal stres usai Caleg jagoannya kalah ditambah istrinya, Netty br Gultom, yang kabur dari rumah karena tak tahan dengan tabiat Iqbal yang jarang pulang ke rumah selama musim kampanye kemarin.


FILM JADI KENYATAAN "PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN"
* Caleg wanita bernama Tri Hayati bin Zainuddin (23) ini ditemukan tewas gantung diri di sebuah saung di Dusun Limus Munggal, RT 01/01, Bangun Jaya, Langkap Lancar, Kota Banjar, Jawa Barat pada Selasa pukul 07.30 WIB, kemarin. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Tri tewas dalam kondisi hamil empat bulan. Ironisnya, Tri gantung diri dengan menggunakan sebuah jilbab yang diikatkan ke tiang saung dan lehernya. Dari hasil autopsi, Tri tengah mengandung seorang bayi laki-laki.

AKSI DAN MANUVER HEBOH PARA CALEG
* Calon legislatif (Caleg) yang gagal mendapatkan suara di Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 diindikasi menyuap PPK untuk mendapatkan tambahan suara. Tahap penghitungan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 saat ini berada di tangan PPK Mojokerto.
Kesempatan ini dipakai calon legislatif (Caleg) untuk kepentingan pribadi. Diantaranya, ada Caleg yang berusaha memberikan iming – iming uang puluhan juta rupiah pada PPK agar bisa menyulap perolehan suaranya menjadi pemenang.
* Di saat sebagian calon anggota legislatif (caleg) stres berat karena gagal melangkah ke Gedung DPR Senayan, Jakarta, muncul foto yang disebut-sebut mirip seorang calon wakil rakyat, yang diduga gemar mengoleksi sejumlah wanita cantik untuk dijadikan pelampiasan diri.Laki-laki yang satu ini, lagi-lagi menurut si pemasang foto, hobi berhura-hura dengan para wanita penghibur (wanita malam) di kawasan Jalan Hayam Wuruk dan Manggabesar, Jakarta Barat. Dia juga memiliki kebiasaan mengabadikan adegan mesra dengan pasangannya.
* Sementara itu, caleg JD yang tertangkap petugas Satpol PP bersama seorang perempuan di Hotel Citra, Gorontalo, Senin (6/4) pekan lalu akan dipecat dari Partai Golkar.”Selain dipecat dari keanggotaan partai, kami juga akan membatalkan pencalonannya sebagai caleg Partai Golkar,” kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Gorontalo Adhan Dambea.Dia menegaskan, partai yang dipimpinnya dipermalukan dengan ulah JD yang kini juga sedang menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Kota Gorontalo itu.

BROKEN HOME CALEG GAGAL
* Pasca pemilu legislatif, permohonan pengajuan cerai di Pengadilan Agama kota Bekasi meningkat. Diduga penyebab peningkatan tersebut disebabkan sejumlah caleg yang mendapatkan suara minim digugat cerai istrinya.Hakim Pengadilan Agama kota Bekasi, Yayan Atmaja, Bekasi, Rabu (15/4), mengatakan ada kemungkinan sejumlah caleg yang gagal digugat cerai istrinya terkait kekecewaan dengan hasil perolehan suara suaminya, serta biaya yang dihabiskan selama sosialisasi dan kampanye.
* Menurut data Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama yang dihimpun dari enam kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar, angka perceraian mencengangkan. Surabaya mendominasi dengan angka perceraian tertinggi.
Sebanyak 48.374 kasus perceraian, 27.805 kasus di antaranya atau 80 persen adalah kasus perceraian yang diajukan sang istri. Sementara itu, 17.728 kasus di antaranya adalah gugatan cerai yang diajukan suami kepada istrinya. Banyaknya perceraian dilatarbelakangi masalah politik juga diakui Humas Pengadilan Agama Surabaya Drs Sulaiman. Beberapa kasus yang menonjol di antaranya kasus perceraian mantan anggota DPRD Surabaya sekitar tahun 2007.

PERAN KELUARGA MENCEGAH CALEG STRES
Ketua Forum Jejaring Komunikasi Kesehatan Jiwa (FJKKJ) dr G Pandu Setiawan, SpKJ.
* Anggota keluarga memiliki peran dengan menghibur dan menasihati kepada caleg yang gagal terpilih pada Pemilu, 9 April 2009, sehingga dapat mencegah kemungkinan depresi berat bagi caleg yang bersangkutan.
* Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Depkes itu menegaskan, sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan caleg yang gagal terpilih akan menderita depresi, karena masih ada keluarga dan kelompok masyarakat terdekat yang mampu membantu mencegah timbulnya depresi.
* Jika caleg yang gagal itu memiliki mental pertahanan diri yang kuat, maka mereka akan menghadapi kegagalan itu dengan tenang dan tidak sampai pada stres dan depresi, karena sebelumnya sudah terbiasa mendapat tekanan, dan selanjunjutnya akan memulai perencaan program baru.

PESAN BIJAK :
Dari semua gambaran diatas diperlukan kecerdasan mental dari seorang Calon Legislatif.....
Bagaimana bisa mengurus rakyat, kalau ngurus diri sendiri saja tidak bisa..........
Tul nggak......



sumber : Catatan Bang Henry J. Wahono di Facebook


EmoticonEmoticon